Kodepintar icd 10. 1. KODE PINTAR ICD 10 NO DIAGNOSA KODE ICD X 1 Abdominal pain R10.4 2 Ablasi dan kerusakan retina H 33 3 Ablasio Retina / Cornea H33.2 4 Abortus iminens O20.0 5 Abortus infeksius O08.0 6 Abortus inkomplit O06.9 7 Abortus insiplens O02.1 8 Abortus lainnya O 05 9 Abortus medik O 04 10 Abortus spontan O 03 11 Abses DalamICD-10, gangguan jiwa yang berkaitan dengan penggunaan zat psikoaktif dikelompokkan dalam satu kelompok gangguan dengan nomer kode F1, yaitu gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif. 3. pupil menyempit, kecuali pada kelevihan dosis 4. kesadaran menurun ( koma ) F12.0 Intoksikasi akut ganja Kriteria diagnostic : 10Flatteners Dunia Flattener #10. Steroid Pertama berkaitan dengan komputasi. Pelunak #3. Web Bisnis. Penghalus #8. Insourcing: Apa yang Sebenarnya Dilakukan Orang-Orang dengan Celana Pendek Coklat Lucu. Pemukul #7. Steroid: Digital, Seluler, Pribadi, dan Virtual. Penghalus #6. Offshoring: Berlari dengan Rusa, Makan dengan Singa. Penghalus #4. Fast Money. 5 Januari 2019 Kedokteran Ilustrasi Delirium Pengertian Delirium adalah gangguan kesadaran yang ditandai dengan berkurangnya kemampuan memfokuskan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian. Kode ICD X Delirium Keluhan Dan GejalaFaktor RisikoPemeriksaan FisikDiagnosis Klinispengobatan DeliriumPenatalaksanaanPrognosis Keluhan Dan Gejala Pasien datang dengan penurunan kesadaran, ditandai dengan Berkurangnya atensi Gangguan psikomotor Gangguan emosi Arus dan isi pikir yang kacau Gangguan siklus bangun tidur Gejala diatas terjadi dalam jangka waktu yang pendek dan cenderung berfluktuasi dalam sehari Hasil yang dapat diperoleh pada autoanamnesis, yaitu Pasien tidak mampu menjawab pertanyaan dokter sesuai dengan apa yang diharapkan, ditanyakan. Adanya perilaku yang tidak terkendali. Alloanamnesis, yaitu Adanya gangguan medik lain yang mendahului terjadinya gejala penyakit ini, misalnya gangguan medik umum, atau penyalahgunaan zat. Faktor Risiko Adanya gangguan medik umum, seperti Penyakit SSP trauma kepala, tumor, pendarahan, TIA Penyakit sistemik, seperti infeksi, gangguan metabolik, penyakit jantung, COPD, gangguan ginjal, gangguan hepar Penyalahgunaan zat Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik generalis terutama sesuai penyakit utama. Pemeriksaan penunjang Tidak dilakukan pada layanan primer. Pemeriksaan yang dilakukan untuk adalah Mini-mental State Examination MMSE. Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk mencari Diagnosis penyakit utama, yaitu Hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit, gula darah, elektrolit terutama natrium, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, urinalisis, analisis gas darah, foto toraks, elektrokardiografi, dan CT Scan kepala, jika diperlukan. Diagnosis Klinis Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Algoritma Confusion Assessment Method Sindrom Delirium Kriteria Diagnosis untuk delirium dalam DSM-IV-TR Diagnosis and Statistical Manual for Mental Disorder – IV – Text Revised, adalah Gangguan kesadaran disertai dengan menurunnya kemampuan untuk memusatkan, mempertahankan, dan mengubah perhatian; Gangguan Perubahan kognitif seperti defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa atau perkembangan gangguan persepsi yang tidak berkaitan dengan demensia sebelumnya, yang sedang berjalan atau memberat; Perkembangan dari gangguan selama periode waktu yang singkat umumnya jam sampai hari dan kecenderungan untuk berfluktuasi dalam perjalanan hariannya; d. Bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium, bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh a kondisi medis umum, b intoksikasi, efek samping, putus obat dari suatu substansi. Diagnosis Banding Demensia. Psikosis fungsional. Kelainan neurologis. pengobatan Delirium Tujuan Terapi Mencari dan mengobati penyebab Memastikan keamanan pasien Mengobati gangguan perilaku terkait delirium, misalnya agitasi psikomotor Penatalaksanaan Kondisi pasien harus dijaga agar terhindar dari risiko kecelakaan selama perawatan. Apabila pasien telah memperoleh pengobatan, sebaiknya tidak menambahkan obat pada terapi yang sedang dijalanin oleh pasien. Bila belum mendapatkan pengobatan, pasien dapat diberikan obat anti psikotik. Obat ini diberikan apabila ditemukan gejala psikosis dan atau agitasi, yaitu Haloperidol injeksi 2-5 mg IntraMuskular IM/ IntraVena IV. Injeksi dapat diulang setiap 30 menit, dengan dosis maksimal 20 mg/hari. Konseling dan Edukasi Memberikan informasi terhadap keluarga/ care giver agar mereka dapat memahami tentang delirium dan terapinya. Kriteria Rujukan Bila gejala agitasi telah terkendali, pasien dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan rujukan sekunder untuk memperbaiki penyakit utamanya. Prognosis Prognosis dapat diprediksi berdasarkan dari penyakit yang mendasarinya. About The Author dr. Agus Haryono Penurunan kesadaran adalah kondisi medis yang mengacu pada situasi di mana seseorang tidak dapat sepenuhnya terjaga atau menyadari lingkungan sekitarnya. Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor, seperti gangguan pada sistem saraf pusat, racun atau obat-obatan, trauma, hipoksia ataupun infeksi. Untuk mengetahui lebih lanjut, kamu dapat membaca artikel mengenai Fakta Penurunan Kesadaran. Berikut ini adalah tingkat kesadaran dari seseorang Compos Mentis Kondisi sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun lingkungan. Apatis Keadaan seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungan. Delirium Penurunan tingkat kesadaran seseorang bersamaan dengan kekacauan motorik dan siklus tidur bangun yang terganggu. Pengidapnya akan tampak gelisah, kacau, disorientasi, dan meronta-ronta. Somnolen Kondisi mengantuk yang masih dapat pulih bila terdapat rangsangan. Namun, saat sudah tidak ada rangsangan, orang tersebut akan tertidur lagi. Soporous atau Stupor Keadaan mengantuk yang cukup dalam. Pengidap masih dapat bangun dengan rangsangan kuat, tetapi ia tidak terbangun sepenuhnya dan tidak dapat memberi jawaban verbal yang baik. Semi Koma Kondisi ketika orang tersebut tidak bisa memberi respons terhadap rangsangan verbal dan tidak dapat bangun sama sekali. Namun, refleks kornea dan pupilnya masih baik. Koma Keadaan yang terjadi sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan tidak ada respon terhadap nyeri yang dirasakan. Langkah-langkah Penanganan Penurunan Kesadaran Langkah-langkah yang dapat dilakukan, diantaranya Panggil bantuan medis Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memanggil bantuan medis segera. Pertahankan saluran udara Jika seseorang tidak dapat menghela napas secara normal, maka harus melakukan tindakan pertama untuk mempertahankan saluran udara. Pastikan pasien dalam posisi miring dan buka mulutnya untuk memeriksa apakah ada obstruksi di tenggorokan. Cek tanda-tanda vital Saat menunggu bantuan medis tiba, pastikan untuk memeriksa tanda-tanda vital pasien seperti denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan. Catat hasilnya dan sampaikan ke tim medis saat tiba. Identifikasi penyebabnya Setelah pasien stabil, dokter akan melakukan tes untuk mengidentifikasi penyebabnya. Tes ini mungkin melibatkan pemindaian otak, tes darah atau tes lainnya untuk mengevaluasi kondisi medis pasien. Berikan perawatan yang sesuai Setelah penyebabnya teridentifikasi, dokter akan memberikan perawatan yang sesuai. Ini mungkin termasuk pemberian obat-obatan, terapi oksigen, atau tindakan medis lainnya. Penyebab Penurunan Kesadaran Gangguan kesadaran bisa terjadi akibat berbagai faktor, baik yang berasal dari otak maupun dari organ lain, antara lain Gangguan sirkulasi darah di otak yang bisa terjadi akibat perdarahan, trombosis maupun emboli. Infeksi seperti ensefalomeningitis yaitu meningitis, ensefalitis, cerebritis, atau abses otak. Gangguan metabolisme seperti penyakit hepar, gagal ginjal, dan diabetes melitus. Tumor seperti tumor otak, baik primer maupun metastatik. Trauma kepala. Epilepsi umum dan status epileptikus. Intoksikasi, yakni kondisi yang dapat berasal dari obat, racun percobaan bunuh diri, makanan tertentu, dan bahan kimia lainnya. Gangguan elektrolit dan endokrin. Faktor Risiko Penurunan Kesadaran Beberapa faktor risiko utama antara lain Gangguan sirkulasi darah Kondisi seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri koroner dapat mempengaruhi aliran darah ke otak dan memicu penurunan kesadaran. Trauma kepala Cedera kepala yang parah dapat merusak otak dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menyadari lingkungan sekitarnya. Keracunan Keracunan akibat obat-obatan, alkohol, dan racun lainnya dapat mempengaruhi fungsi otak dan memicu penurunan kesadaran. Infeksi Seringkali terjadi pada sistem saraf pusat, seperti meningitis atau ensefalitis, dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk berfungsi dengan normal dan menyebabkan penurunan kesadaran. Ketidakseimbangan neurologis Kondisi neurologis seperti epilepsi, demensia, dan tumor otak dapat mempengaruhi fungsi otak dan memicu penurunan kesadaran. Gangguan keseimbangan elektrolit Keseimbangan elektrolit yang buruk, seperti kadar natrium yang rendah atau tinggi, dapat mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan penurunan kesadaran. Masalah pernapasan Kondisi ini dapat menyebabkan hipoksia atau kurangnya oksigen dalam darah yang dapat memicu penurunan kesadaran. Usia lanjut Orang yang lebih tua rentan terhadap kondisi yang dapat memicu penurunan kesadaran seperti stroke atau gangguan keseimbangan elektrolit. Ada beberapa gejala penurunan kesadaran yang perlu diwaspadai, antara lain Kesulitan dalam memproses informasi Pada tingkat kesadaran yang rendah, seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam memproses informasi dan berbicara dengan jelas. Kekacauan atau konfusi Orang yang mengalami penurunan kesadaran mungkin kebingungan atau tidak sadar akan lingkungan sekitarnya. Perubahan perilaku Perubahan perilaku dapat menjadi gejala penurunan kesadaran, seperti terlihat kebingungan, lesu atau reaktif secara abnormal terhadap rangsangan. Gangguan pernapasan Penurunan kesadaran juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti napas dangkal atau napas berat dan sulit. Kehilangan kontrol fisik Kondisi ini juga bisa menyebabkan kehilangan kendali fisik seperti gemetar, kejang, pingsan atau mati rasa. Diagnosis Penurunan Kesadaran Diagnosis penurunan kesadaran dapat menjadi tantangan bagi dokter karena gejalanya dapat bervariasi dan penyebabnya berasal dari berbagai faktor. Namun, ada beberapa tes dan prosedur yang dapat membantu mengidentifikasi penyebab penurunan kesadaran, antara lain Evaluasi neurologis untuk mengevaluasi fungsi otak dan sistem saraf pusat. Pemeriksaan ini dapat mencakup tes refleks, koordinasi motorik, dan respons sensorik. Tes darah dapat membantu mengidentifikasi masalah medis yang mendasari, seperti kadar elektrolit yang tidak seimbang atau infeksi. Pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau MRI, dapat membantu mengidentifikasi masalah pada otak atau sistem saraf pusat. Elektroensefalogram EEG dapat membantu mengukur aktivitas listrik di otak dan membantu dalam mengevaluasi kondisi seperti epilepsi atau gangguan sirkulasi darah. Diagnosa yang tepat sangat penting untuk menentukan perawatan yang sesuai dan membantu pasien dalam memulihkan kesehatannya. Kapan Harus ke Dokter? Ketika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala penurunan kesadaran, langkah yang paling penting adalah memanggil bantuan medis secepat mungkin. Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari komplikasi berbahaya. Kamu pun bisa bertanya pada dokter di Halodoc jika ada orang terdekatmu yang mengalami penurunan kesadaran. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang! Referensi Healthline. Diakses pada 2023. Consciousness Decreased Mayo Clinic. Diakses pada 2023. First Aid Fainting. WebMD. Diakses pada 2023. Sudden Confusion Causes. Wilderman Medical Clinic. Diakses pada 2023. Loss of Consciousness. Diperbarui pada 27 Maret 2023. Stupor Adalah May 26, 2023 by Akbar Asfihan – Kesadaran bisa dimaknai ketika seseorang melakukan respon atau peka terhadap apa yang orang lain ucapkan kepadanya, kesadaran seseorang … Selengkapnya

kode icd 10 kesadaran menurun